Tuesday, August 4, 2015

Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
 Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.

Fenomena dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat", dalam bahasa Indonesia bisa berarti:
1.gejala, misalkan gejala alam
2.hal-hal yang dirasakan dengan pancaindra
3.hal-hal mistik atau klenik
4.fakta, kenyataan, kejadian
Kata turunan adjektif, fenomenal, berarti: "sesuatu yang luar biasa".

Contoh Fenomena yang dijumpai :
     Semut rangrang tidak dapat hidup berdampingan dengan semut api

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
 Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.Karakterisasi (observasi dan pengukuran)
2.Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran)
3.Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)


Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.

LANGKAH METODE ILMIAH
1. Menemukan Masalah dan Merumuskan Masalah
2. Merumuskan HepotesiS
3. Membuat Rancangan Percobaan–Menentukan Variabel Penelitian–Menetapkan Alat Dan Bahan
4. Mengumpulkan data / Melakukan Percoban/ menguji hipotesis
5. Menganalisis Data
5. Membuat kesimpulan

1. Masalah
Segala sesuatu yang tidak sama dengan harapan pengamat.
   Conoh seseorang mengamati beberapa pot tanaman bunga kamboja jepang yang setiap hari disiram 2 kali, batangnya menjadi busuk dan daunnya gugur.
    Dari Data tersebut pengamat menemukan masalah:
1.Apakah busuknya batang bunga kamboja jepang  karena terlalu sering disiram ?
2.Berapa Banyak air yang diperlukan untuk menyiram kembang kamboja jepang ?
Kapan waktu yang baik utuk menyiram kembang kamboja jepang ?
 Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah yang muncul dari pengamatan kemudian disusun dengan menggunakan kalimat yang padat dan jelas misalnya :
  “Apakah ada pengaruh banyak air yang disiramkan terhadap pertumbuhan tanaman bunga kamboja jepang
2. HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara yang ditetapkan oleh seorang peneliti.
Jika Rumusan Masalahnya Apakah ada pengaru banyak air yang disiramkan terhadap pertumbuhan tanaman bunga kamboja jepang
    Maka rumusan Hipotesisnya adalah :
Ho = “Kadar air yang disiramkan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan  tanaman kamboja jepang
H1 = Kadar air yang disiramkan berpengaruh terhadap pertumbuhan  tanaman kamboja jepang  
3.RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan Percobaan Meliputi :
1.Menetapkan Variabel penelitian
2.Menetapkan Alat Dan Bahan Yang digunakan
3.Menyusun Cara Kerja
Format Tabel data Pengamatan

Menurut Yitnosumarto (1993), perancangan percobaan adalah aturan yang digunakan untuk 
menda patkan data di dalam suatu percobaan.

JENIS rANCANGAN PERCOBAAN
1. Rancangan Acak Lengkap (RAL)
2. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
3. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan homogen (atau dapat dianggap homogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di laboratorium atau rumah kaca dimana pengaruh lingkungan secara nisbi lebih mudah dikendalikan. Perlu dijelaskan disini bahwa yang disebut "lingkungan" adalah faktor-faktor lain diluar faktor yang sedang diteliti. Dalam percobaan RAL setiap unit percobaan ditempatkan secara acak serta tidak mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu.

Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan tidak homogen (heterogen), misalnya percobaan-percobaan yang dilaksanakan di lapangan, dimana terdapat 1 sumber keragaman diluar faktor penelitian. Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak dan mengikuti suatu pola baris atau lajur tertentu, tegak lurus dari sumber keragaman yang ada di lapangan.

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Disebut juga Rancangan Acak Kuadrat Latin (RAKL), diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan tidak homogen, dimana terdapat 2 sumber keragaman diluar faktor penelitian. Dalam percobaan RBSL setiap unit percobaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada perlakuan yang sama dalam satu baris atau lajur. Ciri khas RBSL adalah jumlah ulangan yang sama dengan jumlah perlakuan. Disarankan RBSL diterapkan pada percobaan yang memiliki 4 sampai 8 perlakuan.

Pola percobaan berdasar keseimbangan jumlah ulangan
1. Seimbang (complete)
2. Tidak seimbang (incomplete)
Seimbang (complete)
Suatu percobaan dikatakan seimbang jika setiap perlakuannya memiliki jumlah ulangan yang sama. Demi kesederhanaan penamaan, kata "seimbang" biasanya tidak disebutkan dalam nama rancangan.
Tidak seimbang (incomplete)
Suatu percobaan dikatakan tidak seimbang jika ada perlakuan yang memiliki jumlah ulangan tidak sama dengan perlakuan lainnya.

Pola percobaan berdasar jumlah faktor yang diujikan
1. Tunggal
2. Faktorial

Tunggal
Percobaan tunggal adalah suatu percobaan dimana hanya ada satu faktor yang dicobakan, sedangkan faktor lainnya (perlakuan dasar) dibuat sama. Dalam percobaan tunggal, perlakuan hanya terdiri atas perbedaan taraf (level) dari faktor peubah tunggal yang diteliti, sedangkan semua faktor lain sebagai perlakuan dasar yang diberikan secara seragam bagi semua petak. Dengan hanya menyelidiki satu faktor saja, maka keterangan/hasil yang diperoleh hanya ditentukan oleh perlakuan yang dicobakan saja. Demi kesederhanaan penamaan, kata "tunggal" biasanya tidak disebutkan dalam nama rancangan.

Faktorial
Percobaan faktorial adalah suatu percobaan dimana dalam satu keadaan (unit percobaan) dicobakan secara bersamaan dari beberapa (2 atau lebih) percobaan-percobaan tunggal. Dari percobaan faktorial, selain dapat diketahui pengaruh-pengaruh tunggal faktor yang diujikan, dapat diketahui pula pengaruh gabungan (interaksi) dari masing-masing faktor yang diujikan.

Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Dibedakan menjadi :
1.Variabel bebas
2.Variabel Terikat
3. Variabel Kontrol
          4. Variabel Pengganggu
1. VARIABEL BEBAS
Varabel Bebas adalah : Perlakuan yang dikenakan pada objek yang diteliti.
    Percoaan diatas Perlakuannya adalah Pemberian kadar air yang bervariasi misalnya :
1.Disriram dengan 50 ml air pada pagi hari saja
2.Disiram dengan 100 ml pada pagi hari saja
3.Disiram dengn air 50 ml tetapi dibagi 2 yaitu 25 ml pagi dan 25 ml sore.
4. Disiram dengan air 100 ml tetapi dibagi 2 yaitu 50 ml pagi dan 50 ml sore. 

2. VARIABEL TERIKAT
Sesuatu yang ingin diamati akibat adanya variabel bebas.
   Contoh  Pada Penelitian diatas hal yang diamati adalah pertumhuan tanaman kamboja jepang.
 Tanaman dikatakan tumbuh apabila terjadi Pertambakan panjang tunas, perubahn jumlah daun, perubahan luas permukan daun maka Variabel terikatnya adalah :
1. Panjang Batang
2. Panjang Akar
3. Jumlah daun
4. Lebar Daun
3. VARIABEL KONTROL
Semua Kondisi yang harus sama atau relatif sama. Untuk Penelitian diatas adalah
1.Tempat ditanamnya
2.Media yang digunakan
3.Tinggi tanaman padawaktu awal percobaan
4.Jumlah Mata Tunas pada waktu awal percobaan
5.Tinggi Tanaman pada waktu awal percobaan
6.Jenis dan jumlah pupuk yang diberikan
Dll
4. VARIABEL PENGGANGGU
          Variabel Pengganggu adalah fahtir faktur yang dapat mengganggu data yang diambil sehingga kesimpulan menjadi bias.
Posted by HARYANTO.NJ On Tuesday, August 04, 2015 2 comments

2 comments:

  1. Permisi pak izin bertanya, jika disoal diminta untuk membuat rancangan percobaan, ketika menetapkan variabel penelitian cukup 1 sajakah? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Variabel Penelitian minimal 3 sebaiknya 4 karena kalau hanya satu penelitian yang kita lkukan akan mengalami pembiasan cukup jau, misal kita ining menlkukan penelitian pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan, kita hanya menentukan variabel terikat saja, sementara variabel bebas dan variabel kontrolnya tidak kita buat maka pada waktu membuat kesimpulan hasilnya akan bias

      Delete

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Tentang Saya

My photo
Anak Pertama dari Pasangan Norman Jahid dengan Sena, Dilahirkan di Desa Mengkubang Salah Satu desa Di Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur (Dahulu Bagian Dari Kabupaten Belitung)Menikah Dengan Dra. Norlianti Pada Tahun 1992 dikaruniai dua orang putri 1. Rizka Rahmaharyanti dan 2.Nurhadiah Harmeilianti Riwayat Saya sebagai guru : 1. Pada Tahun 1990 di SMA PGRI Tanjungpandan mengajar mata pelajaran Biologi sampai Juni 2011 2. Pada Tahun 1992 s.d 1995 Honor Di SMA Negeri 1 Tanjungpandan. 3. Pada Tahun 1990 s.d 1993 di SMA Muhaaddiyah Tanjungpandan. 4. Pada Bulan Desember 1995 Diterima Sebagi PNS Mengajar di SMP Negeri 1 Membalong sampai tahun 1997 5. Pada Tahun 1997 s.d Tahun 2000 Dipindahkan Ke SMP Negeri 2 Mebalong 6. Pada Tahun 2000 s.d 29 April 2011 Dipindahkan ke SMAN 1 Tanjungpandan 7. Dari 29 April 2011 sampai 26 Jun 2014 Sebagai Kepala SMA Negeri 1 Membalong. 8 Dari 27 Juni 2014 sampai 26 September 2019 Sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanjungpandan.Sejak Tanggal 21 Oktober 2019 Mengajar Di SMAN 2 Tanjungpandan.

    Blogger news

    Blogroll

    Total Pageviews